Senin, 10 Juni 2013
Sejarah Wisata Wisata Green Canyon
SEJARAH WISATA GREEN CANYON ( CUKANG TANEUH )
Cukang Taneuh atau lebih di kenal dengan Green
Canyon merupakan wisata
sungai yang saat ini dijadikan sebagai sebuah objek wisata di
Kabupaten Ciamis. Green
Canyon terletak 31
km arah Selatan Pangandaran tepatnya di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Propinsi Jawa Barat. Tempat ini sebenarnya sudah mulai
dirintis sebagai tempat wisata pada era pemerintahan Soeharto sekitar tahun 1990an yaitu dengan pembangunan Dermaga
yang terletak di kampung Ciseureuh Dusun Karangpaci Desa Kertayasa, yang pada
perkembangannya kepengurusan dari Green Canyon ini di kelola oleh Kelompok
Penggerak Pariwisata (KOMPEPAR) dan Dinas Pariwisata sebagai
koordinator penggeraknya. Dengan
adanya perhatian dari Pemerintah setempat objek wisata ini mengalami kemajuan
pesat hal ini terbukti dengan adanya perbaikan fasilitas serta pembangunan
dermaga II yang terletak di sekitar objek wisata Cukang Taneuh. Pada awalya
Dermaga II ini telah dirintis oleh masyarakat dengan membangun fasilitas ruang
bilas serta saung persinggahan yang pada akhirnya rusak terbawa banjir. Dengan
adanya perhatian dari pemerintah keadaan tersebut sudah pulih kembali dan
Dermaga II terlihat lebih besar dengan penambahan fasilitas seperti musola dan
saung – saung peristirahatan, dermaga II ini oleh penduduk sekitar menyebutnya
dengan palatar (bahasa sunda yang artinya peletaran yang luas).
Nama Green Canyon di dapat
dari seorang turis asing dari prancis yang bernama Bill Jhon, sedangkan nama
aslinya adalah Cukang Taneuh. Cukang yang mempunyai arti jembatan dan Teneuh
berarti tanah jadi Cukang Taneuh mengandung arti jembatan yang terbuat dari
tanah alamlah yang memprosesnya sehingga membentuk jembatan dengan tekstur
bawah jembatannya adalah stalaknit dan stalakmit. Apabila di liat dari kejauhan
akan terlihat seperti mulut gua dengan di hiasi oleh lembah yang hijau di bawah
jembatan tersebut adalah tempat pemberhentian perahu pesiar, sebelum masuk
kedalam ada sebuah air terjun yang oleh penduduk setempat menyebutnya sebagai
pancuran emas. Memang pada saat tertentu akan terlihat seperti emas yang di
akibatkan oleh air yang keruh berwarna kecoklat – coklatan tertimpa sinar
matahari dari kejauhan akan terlihat samar seperti pancuran emas.
Masuk lebih ke dalam lagi apabila berenang akan
melewati batu yang berbentuk mirip payung maka di sebut sebagai batu payung. Di
batu payung ini pengunjung dapat menaikinya dan apabila ada berani bisa
meloncat terjun ke sungai tentunya hal tersebut di lakukan harus dengan
pengawasan dari pemandu. Lebih kedalam lagi ada yang di sebut pemandian putri,
tempat ini berada sedikit di atas tebing pengunjung yang berkeinginan ke tempat
tersebut harus memanjat sedikit tebing. Pemandian putri ini berbentuk seperti
bak mandi tidur dengan di hiasi air rembesan dari dinding dan stalaknit
sehingga membentuk sepertin air hujan, dingin dan menyegarkan yang konon
katanya khasiat dari pemandian putri ini bisa membuat awet muda. Sampai di sini
pengunjung green canyon dapat menikmati keindahannya apabila naik perahu pesiar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar